Cara Mudah Membuat Karya Tulis Ilmiah
Cara membuat KTI atau karya tulis ilmiah dapat Anda lakukan dengan mematuhi aturan-aturan yang ada di metode ilmiah. Lakukan langkah demi langkah secara bertahap agar apa yang Anda hasilkan dapat dibenarkan secara IPTEK.
APA ITU KTI / LKTI?
Lomba Karya Tulis Ilmiah atau LKTI adalah sebuah lomba menulis yang diselenggarakan dengan mengedepankan sain atau IPTEK. Berbeda dengan karangan fiksi, LKTI harus bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Produk dari LKTI adalah berupa jurnal ilmiah atau artikel ilmiah. Untuk bisa membuatnya, Anda perlu mengacu tata cara atau aturan-aturan yang ada di metode ilmiah.
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah sebuah rangkaian perencanaan untuk mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Untuk mendapatkan hasil yang valid – benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah – maka metode ilmiah dilakukan secara struktur dan sistematis.
Artinya, semua langkah-langkah metode ilmiah harus dilakukan secara urut dari langah awal hingga akhir. Tidak dibenarkan melakukan tahapan secara acak.
Paling tidak ada 7 langkah dalam metode ilmiah. Urutan langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menetukan permasalahan dan studi pendahuluan
Carilah permasalahan yang memiliki kemanfaatan tinggi. Tidak hanya berlaku dalam skala lokal, tapi usahakan dalam skala minimal Nasional. Sangat utama lagi kalau isu yang Anda angkat adalah isu Internasional. Dari skala global tersebut lalu Anda brake down ke permasalahan yang selbih spesifik.
2. Memunculkan rumusan masalah
Setelah menentukan permasalahan yang akan Anda teliti, langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Maksud dari merumuskan masalah di sini adalah mengkorelasikan antara permasalahan dengan tujuan penelitian.
Jadi, rumusan masalah sebenarnya merupakan jembatan untuk menentukan tujuan penelitian. Sedangkan tujuan penelitian merupakan pokok bahasan yang akan Anda uraikan di PEMBAHASAN untuk bisa membuat kesimpulan.
3. Mengumpulkan informasi
Penelitian merupakan sebuah rangkaian pemecahan masalah. Penelitian bukanlah sebuah pengulangan percobaan yang sudah dilakukan oleh orang lain.
Inovasi terus dikembangkan guna mendpatkan novelty atau kebaruan penelitian. Browsing internet merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan informasi tentang novelty ini. Carilah dari segi yang belum pernah dilakukan penelitian oleh orang lain.
Perlu Anda ingat bahwa, semua sitasi atau sumber rujukan perlu Anda kumpulkan dengan baik agar mudah dalam membuat Daftar Referensi. Pencantuman sitasi ini sangat penting agar bisa terhindar dari plagiarisme. Pada umumnya daftar referensi ini ditaruh paling akhir dari dokumen.
4. Menyusun hipotesis
Hipotesis dapat Anda munculkan jika Anda sudah mengetahui teori dasarnya yang Anda hubungkan dengan perkembangan kebaruan penelitian terkini.
5. Memulai eksperimen
Lakukan eksperimen ini dengan mengacu pada tujuan penelitian agar apa yang menjadi sasaran Anda dapat tercapai dengan sempurna.
6. Analisis Data
Hasil eksperimen yang berupa data-data pengujian tidak akan bisa memberikan solusi tanpa Anda oleh terlebih dahulu. Setelah Anda mengolahnya, barulah Anda bisa melakukan analisis terhadap data tersebut.
7. Penarikan kesimpulan
Apa yang bisa Anda simpulkan dari eksperimen? Tak perlu bingung untuk membuat kesimpulan. Simpulkan saja apa yang sudah Anda peroleh dari tujuan penelitian.
Kalau proposal penelitian Anda memiliki 3 tujuan maka kesimpulannya juga memuat 3 kesimpulan yang berisi kesimpulan dari tujuan penelitian tersebut.
JENIS-JENIS LKTI
Menurut bidang keilmuwannya, LKTI dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: bidang keilmuwan eksakta dan non eksakta.
Sedangkan menurut pelaksanaannya, LKTI dapat diklasifikasikan menjadi 2 juga, yaitu: berdasarkan hasil penelitian dan berupa artikel gagasan ilmiah.
1. LKTI Penelitian
Untuk bisa membuat LKTI Penelitian, Anda harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Dari hasil penelitian itulah baru dibuat sebuah artikel LKTI. Jadi, LKTI ini meruakan hasil dari penelitian yang sudah Anda lakukan jauh-jauh hari. Bukti-bukti berupa data penelitian sebagai pembuktian secara langsung pasti akan ditanyakan pada jenis LKTI ini.
2. LKTI Artikel / Gagasan Ilmiah
Berbeda dengan LKTI Penelitian, LKTI ini tidak perlu melakukan penelitian terlebih dahulu. Selain menganalisis dari hasil penelitian yang sudah ada (penelitian sendiri atau orang lain), jenis yang kedua ini tidak membutuhkan pembuktian secara langsung.
Tepatnya, tujuan dari artikel gagasan ilmiah ini adalah untuk memunculkan inovasi-inovasi cemerlang yang belum terpikirkan sebelumnya. Bisa saja untuk selama ini belum dibutuhkan, akan tetapi untuk ke depannya mungkin sangat dibutuhkan.
CONTOH LKTI
Salah satu contoh dari LKTI adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenridtekdikti guna memberikan kesempatan bagi mahasiswa baik dari PTN maupun PTS untuk mengembangkan kreativitasnya dalam keilmuwan menurut bidang keahliannya masing-masing.
Biasanya PKM ini meliputi 5 unsur bidang, yaitu bidang penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, teknologi dan karya cipta. Semua peserta yang lolos PKM diberikan kesempatan untuk maju ke babak PIMNAS (Pekan Ilmiah Nasional). Melalui PIMNAS inilah Anda akan diadu dalam LKTI secara Nasional.
Demikianlah sekilas tentang cara membuat LKTI yang baik dan benar yang dapat Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat proposal LKTI maupun artikel LKTI.*