Tips Sukses Menerapkan E-Learning

By On Monday, March 16th, 2020 Categories : Perkuliahan
Blended Learning

Tak kalah dengan sistem pembelajaran tatap muka atau konvensional, e-learning atau kuliah online juga terbukti dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten. Seperti halnya kebanyakan perguruan tinggi favorit di dunia yang sudah memulai model pembelajaran seperti ini.

Tak hanya bermodalkan hardware dan ruang recording, namun masih banyak hal-hal yang perlu dipersiapkan. Agar proses pembelajaran e-learning Anda dapat sukses, simaklah beberapa hal tips berikut ini.

ARTI E-LEARNING

E-learning yang memiliki sebutan blended learning, kuliah jarak jauh atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan cara belajar yang memadukan antara proses pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran secara online (internat). Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik atau mahasiswa.

Mengadopsi keterangan dari Harding, dkk (2005) bahwa blended learning yaitu sebuah pendekatan pembelajaran dengan mengintegrasikan pembelajaran tradisional face to face dan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan internet serta beragam pilihan komunikasi yang dapat dipergunakan oleh pendidik dan peserta didik.

Artinya, meskipun pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh (Pembelajaran Jarak Jauh / PJJ), e-learning juga tidak meningggalkan pembelajaran face to face. Pembelajaran face to face dapat dilakukan melalui internet dengan menggunakan model komunikasi synchronous (live). Interaksi face to face ini tidak hanya dapat dilakukan antara pendidik dan peserta didik, namun juga bisa antar peserta didik.

KOMPONEN E-LEARNING

Tiga komponen penting yang wajib dimiliki ketika Anda menerapkan pembelajaran dengan model e-learning adalah:

Online Learning

Dengan memanfaatkan internet, pembelajaran sudah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Asalkan tersedia jaringan internet maka pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Pembelajaran Tatap Muka

Meskipun materi kuliah dapat di download lewat internet, face to face tetap dilakukan. Caranya, dengan model video conference atau sejenisnya.

Belajar Mandiri

Dalam pembelajaran model e-learning, kemandirian peserta didik sangat diutamakan. Berbeda dengan sistem pembelajaran konvensional yang sering berinteraksi secara langsung dengan dosennya.

Maka dari itulah mengapa pembelajaran kuliah regular hanya boleh menerapkan e-learning pada beberapa pertemuan saja.

SASARAN E-LEARNING

Tujuan dari pembelajaran e-learning adalah:

  1. Meningkatkan kompetensi lulusan
  2. Memberikan peluang dosen dan mahasiswa untuk belajar secara mandiri
  3. Meningkatkan fleksibilitas jadwal kuliah
  4. Memberikan materi kuliah yang siap diakses setiap saat dan kapanpun
  5. Memberikan solusi pembelajaran fleksibel

MANFAAT E-LEARNING

  1. Biaya operasional pendidikan kecil
  2. Hemat waktu
  3. Jangkauan yang luas
  4. Malatih kemandirian
  5. Bisa kuliah sambil kerja

TIPS SUKSES MENERAPKAN E-LEARNING

Seperti yang dilansir dari President Aglint Learning, Craman J.M (2005) bahwa ada 5 kunci sukses dalam implementasi sistem pembelajaran model e-learning, yaitu:

Live Event

Meskipun pembelajaran dilakukan secara online dengan menggunakan internet, bukan berarti meninggalkan tatap muka perkuliahan atau face to face. Face to face tetap ada namun tentu dengan cara yang berbeda, misalnya dengan virtual class room yang dilakukan pada waktu yang bersamaan namun di tempat yang berbeda.

Self-Paced Learning

Kemandirian dalam belajar dalam e-learning sangat diutamakan. Materi kuliah yang disediakan dalam bentuk multimedia ini dapat dengan mudah diakses oleh mahasiswa – kapan saja dan dimana saja berada.

Berbagai media dapat digunakan, seperti file PPT, video, simulasi, animasi dan e-book. Sedangkan untuk live event dapat digunakan video streaming atau audio streaming.

Kolaborasi

Kolaborasi antar dosen dan mahasiswa dapat dilakukan dengan bantuan software atau aplikasi komunikasi, seperti forum diskusi, chat room, website atau blog, email dan HP. Kolaborasi ini tidak hanya antara mahasiswa dengan dosen namun juga memungkinkan antar mahasiswa.

Tak hanya terjadi konstruksi pengetahuan dan keterampilan, namun dengan kolaborasi dapat mendalami materi kuliah melalui problem solving dan project-based learning.

Assessment

Tanpa adanya penilaian, pembelajaran tidak dapat terukur dengan baik. Dalam e-learning, seorang pengajar harus mampu membedakan jenis soal yang akan ujikan. Perbedaan antara soal untuk online dan offline harus jelas.

Performance Support Materials

Semua perangkat yang dibutuhkan harus benar-benar dapat berfungsi dengan baik. File-file materi kuliah dalam bentuk CD, DVD dan MP4 pastikan dapat dioperasikan secara offile.

Demikina juga halnya dengan file-file soft file yang bisa diakses melalui internet perlu juga dipastikan kinerja dari Sistem Manajemen Pembelajaran atau Learning Management System (LMS) .

KELEMAHAN E-LEARNING

  1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa
  2. Kurang memperhatikan aspek akademik
  3. Perlu pemahaman pengetahuan tentang IT
  4. Membutuhkan kemandirian belajar

Masih banyak persiapan-persiapan yang perlu dioptimalkan dalam menerapkan pembelajaran dengan model e-learning ini. Semoga dengan posting ini dapat memberikan sedikit pencerahan.*

Referensi:

  • Harding A, Kaczynski D and Wood L, 2005, Evaluation of blended learning: analysis of qualitative data, Proceedings of the Blended Learning in Science Teaching and Learning Symposium, Australia.
  • Carman J.M, 2005, Blended learning design: five key ingredients, https://www.researchgate.net/publication/238687086_Blended_learning_design_Five_key_ingredients.
Tips Sukses Menerapkan E-Learning | admin | 4.5
Leave a Reply